Minggu, 12 Januari 2014

Praktikum Kimia Kelas X

UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Laboratorium Kimia SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
 Kelas X Semester 2

Judul                            : “ Menguji Daya Hantar Listrik Larutan ”
Nama Kelompok         : ......................................
Kelas                           : ......................................
Tanggal                        : ......................................

A.    Tujuan Percobaan.
1.      Mengamati gejala-gejala hantaran listrik beberapa  larutan.
2.      Menetukan larutan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

B.     Teori Dasar.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent. Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit).
Lengkapi sendiri dan cari referensi dari Sumber lain yaitu, Buku Kimia atau dari internet.

C.    Alat .
Alat penguji elektrolit    : 6 Buah
a.       Sumber arus
b.      Kabel
c.       Bola lampu
d.      Batang Elektroda
e.       Saklar
f. Gelas kimia 50 ml         : 7 buah
g. Tisu                                : secukupnya
NB: Setiap perkelompok bawa 1 buah batu baterai ukuran 9 volt.

D.    Bahan.
1.      Aquades
2.      Larutan garam dapur (NaCl)
3.      Larutan gula (C12H22O11)
4.      Larutan asam sulfat (H2SO4) 2M
5.      Larutan asam klorida (HCl) 2M
6.      Larutan asam cuka (CH3COOH) 2M
7.      Larutan Ammonia  (NH4OH)
8.     Air sumur / kran (H2O)

E.     Prosedut percobaan.
1.      Rangkailah alat uji daya hantar listrik sehingga berfungsi dengan baik.
Berikut contoh gambar rangkaian alat uji elektrolit.
  

1.      Batu baterai                                   5. Elektroda karbon (-)
2.      Kabel penghubung                        6. Larutan yang diuji
3.      Bola lampu                                    7. Gelas kimia
4.      Elektroda karbon (+)
2.      Masukkan aquades sebanyak 30 ml ke dalam gelas kimia, kemudian uji daya hantarnya dengan mencelupkan batang elektroda kedalam gelas kimia. Amati dan Catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung gas disekitar elektrode.
3.      Bersihkan elektrode dengan air dan keringkan dengan tisu. Selanjutnya dengan cara yang sama ujilah masing – masing larutan yang tersedia.
4.      Catat data ke dalam tabel hasil pengamatan.

F.     Tabel Hasil Pengamatan.

No
Larutan
Rumus
Kimia
Nyala Lampu
(terang,redup,tidak menyala )
Gelembung Udara
Jenis Larutan
Ada
tidak ada
Elektrolit Kuat
Elektrolit Lemah
Non
elektrolit
1
Aquades




2
Lar. garam dapur




2
Larutan gula




3
Lar. Asam sulfat




4
Larutan asam klorida




5
Larutan asam cuka




6
Larutan natrium hidroksida




7
Air Sumur/Kran





G.    Pertanyaan / Bahan Diskusi

1.      Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2.      Kelompokkan larutan uji berdasarkan nyala lampu dan pengamatan elektroda :
·   Kelompok menyala terang dan timbul gelembung udara
·   Kelompok tidak menyala tetapi timbul gelembung
·   Kelompok tidak menyala dan tidak timbul gelembung
3.      Di antara larutan uji, larutan manakah yang zat terlarutnya tergolong :
a.      Senyawa ion
b.      Senyawa kovalen
4.      Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :
                                  NaCl
                CH3COOH
                 HCl
                 NaOH
                 H2SO4
1.      Dari hasil eksperimen, sebutkan larutan yang bersifat elektrolit dan non elektrolit  
2.      Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
3.      Buatlah hubungan relasi antara jawaban pertanyaan nomor 2 dengan jawaban
      pertanyaan nomor 3. 

Selasa, 26 November 2013

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Pergeseran kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain temperatur, konsentrasi, tekanan dan volume, penambahan zat lain. Namun dalam sub bab ini akan lebih difokuskan pada tiga faktor saja yaitu pengaruh temperatur, pengaruh konsentrasi, pengaruh tekanan dan volume. Apakah perlu dilakukan penambahan atau penurunan temperatur agar hasil suatu reaksi menjadi lebih besar ? Untuk meramalkan adanya gangguan luar yang dapat mempengaruhi letak kesetimbangan suatu reaksi, marilah kita kaji bagaimana penerapan azas Le Chatelier terhadap pengaruh atau gangguan dari luar tersebut sehingga dapat terjadi pergeseran kesetimbangan. ? Pengaruh temperatur
Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu atau temperatur suatu sistem kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi sistem menurunkan temperatur, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (ke pihak reaksi endoterm). Sebaliknya jika suhu
diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
Perhatikanlah contoh berikut.
Ditentukan reaksi kesetimbangan :
17
Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika temperatur dinaikkan ?
Jawab :
Pada kenaikan temperatur, kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi endoterm :
Pada kesetimbangan (1), reaksi bergeser ke kiri.
Pada kesetimbangan (2), reaksi bergeser ke kanan.
Perubahan konsentrasi, tekanan atau volume akan menyebabkan pergeseran reaksi tetapi tidak akan merubah nilai tetapan kesetimbangan. Hanya perubahan temperatur yang dapat
menyebabkan perubahan tetapan kesetimbangan.
18
Perhatikan percobaan dalam Gambar 5 berikut:
Jika temperatur dinaikkan, maka pada proses endotermik akan menyerap panas dari lingkungan sehingga membentuk molekul NO2 dari N2O4. Kesimpulannya, kenaikan temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi endotermik dan sebaliknya penurunan temperatur akan menyebabkan reaksi bergeser kearah reaksi eksotermik.
19
Pengaruh konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier (Reaksi = – aksi) , jika konsentrasi salah satu komponen tersebut diperbesar, maka reaksi sistem akan mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu. Oleh karena itu, pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan berlangsung sebagaimana yang digambar pada tabel 1 berikut
20
21
22
Efek perubahan konsentrasi pada kesetimbangan dapat dilihat
pada Gambar 6.
Dari eksperimen tersebut diatas dapat ditarik simpulan bahwa kesetimbangan reaktan dan produk terdapat dalam sistem, kenaikan konsentrasi produk akan menyebabkan kesetimbangan bergeser kearah kiri dan penurunan konsentrasi produk akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke arah kanan
23
? Pengaruh tekanan dan volume
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem akan bereaksi dengan mengurangi tekanan. Sebagaimana anda ketahui, tekanan gas bergantung pada jumlah
molekul dan tidak bergantung pada jenis gas.
Oleh karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan dikurangi dengan cara memperbesar volume, maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih besar.
24
25
Karena Qc > Kc maka reaksi akan bergeser kearah kiri. Dan sebaliknya penurunan tekanan (kenaikan volume) akan menyebabkan Qc < Kc sehingga reaksi akan bergeser kearah kanan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, menunjukkan bahwa kenaikan tekanan menyebabkan reaksi bergeser kearah total mol gas yang kecil dan sebaliknya penurunan tekanan akan menyebabkan reaksi bergeser kearah total mol gas yang besar. Untuk reaksi yang tidak mempunyai selisih jumlah mol gas perubahan tekanan atau volume tidak akan menyebabkan perubahan dalam kesetimbangan.
Berikut salah satu contoh video reaksi kesetimbangan kimia